RISTIANI, Elisa (2024) ANALISIS EFISIENSI INDUSTRI TAHU MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DI DESA KALISARI, KECAMATAN CILONGOK, KABUPATEN BANYUMAS. Bachelor thesis, UNIVERSITAS PERADABAN.

	PDF (HALAMAN AWAL) COVER_ELISA RISTIANI_42220013_SKRIPSI_2024.pdf - Accepted Version Download (2MB)
	PDF (ABSTRAK) ABSTRAK_ELISA RISTIANI_42220013_SKRIPSI_2024.pdf - Accepted Version Download (675kB)
	PDF (BAB I) BAB I_ELISA RISTIANI_42220013_SKRIPSI_2024.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1MB)
	PDF (BAB II) BAB II_ELISA RISTIANI_42220013_SKRIPSI_2024.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (2MB)
	PDF (BAB III) BAB III_ELISA RISTIANI_42220013_SKRIPSI_2024.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (3MB)
	PDF (BAB IV) BAB IV_ELISA RISTIANI_42220013_SKRIPSI_2024.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (9MB)
	PDF (BAB V) BAB V_ELISA RISTIANI_42220013_SKRIPSI_2024.pdf - Accepted Version Download (338kB)
	PDF (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA_ELISA RISTIANI_42220013_SKRIPSI_2024.pdf - Accepted Version Download (1MB)
	PDF (LAMPIRAN) LAMPIRAN_ELISA RISTIANI_42220013_SKRIPSI_2024.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Sektor industri memiliki peran yang sangat penting terhadap perekonomian nasional. Industri paling banyak berada di Provinsi Jawa Tengah dengan jenis industri terbanyak adalah industri makanan, salah satunya adalah industri tahu. Daerah sentra industri tahu di Provinsi Jawa Tengah, yaitu berada di Kabupaten Banyumas, dengan desa yang memiliki banyak industri adalah Desa Kalisari Kecamatan Cilongok. Desa Kalisari memiliki 260 sentra industri pengolahan tahu. Permasalahan yang dihadapi pengrajin tahu terletak pada harga bahan baku kedelai impor dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Hal ini menimbulkan permasalahan karena pengrajin tahu harus mampu mempertahankan kualitas produksi sedangkan harga jual relatif stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui industri yang efisien dan inefesien, nilai OFI (opportunity for improvement) atau skor nilai untuk menuju efisiensi dan DMU benchmarking atau acuan untuk membandingkan masing-masing DMU yang belum efisien, nilai input dan output slack, nilai input target dan output target yang diperlukan agar dapat memperoleh efisiensi untuk proses produksi selanjutnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Decisions Making Unit (DMU) pada penelitian ini sebanyak 19 unit. Teknik pengambilan data dengan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) model VRS (Variable Return to Scale). Hasil penelitian menunjukan 5 DMU mencapai tingkat efisiensi penuh dengan telah mengefisiensikan penggunaan input modal, jumlah bahan baku, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja untuk menghasilkan output jumlah hasil produksi dan penerimaan hasil produksi yang maksimal. Terdapat 14 DMU mengalami inefesien penggunaan input berlebih pada modal, biaya bahan baku, tenaga kerja sehingga output belum maksimal. Nilai OFI terdapat pada 14 DMU, rata-rata nilai efisiensi keseluruhan DMU adalah 0.92915, hal ini menunjukan bahwa masih kurang nilai efisiensi sebanyak 0.07085 dari keseluruhan DMU agar semua DMU mencapai nilai efisiensi. Nilai benchmarking terdapat 10 DMU. DMU yang memiliki nilai slack sebanyak 9 unit. DMU yang memiliki nilai target sebanyak 8 unit.

Actions (login required)

View Item