HASANA, Era Tsalitsa (2024) RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN ISPA BALITA DI PUSKESMAS TONJONG TAHUN 2022. Bachelor thesis, UNIVERSITAS PERADABAN.

	PDF (HALAMAN AWAL) COVER-ERA TSALITSA HASANA-42117011-SKRIPSI-2024.pdf - Accepted Version Download (1MB)
	Text (ABSTRAK) ABSTRAK-Era Tsalitsa Hasana-42117011-SKRIPSI-2024.docx - Accepted Version Download (16kB)
	PDF (BAB I) BAB I-ERA TSALITSA H-42117011-SKRIPSI-2024.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (277kB)
	PDF (BAB II) BAB II-ERA TSALITSA H-42117011-SKRIPSI-2024.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (261kB)
	PDF (BAB III) BAB III-ERA TSALITSA H-42117011-SKRIPSI-2024.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (198kB)
	PDF (BAB IV) BAB IV-ERA TSALITSA H-42117011-SKRIPSI-2024.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (362kB)
	PDF (BAB V) BAB V-ERA TSALITSA H-42117011-SKRIPSI-2024.pdf - Accepted Version Download (7kB)
	PDF (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA-ERA TSALITSA H-42117011-SKRIPSI-2024.pdf - Accepted Version Download (271kB)
	PDF (LAMPIRAN) LAMPIRAN-ERA TSALITSA H-42117011-SKRIPSI-2024.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (ARTIKEL) ARTIKEL ERA TSALITSA HASANA 2024.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (706kB)

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan adalah elemen penting bagi kesejahteraan bangsa. Penyakit menular seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mengancam kesehatan, terutama pada anak-anak. Data Riskesdas menunjukkan penurunan prevalensi ISPA di Indonesia dari 20,0% pada 2013 menjadi 10,0% pada 2018, namun prevalensi tetap tinggi di beberapa daerah. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat untuk ISPA dapat menyebabkan resistensi, meningkatkan morbiditas, dan biaya kesehatan. WHO menyebutkan bahwa 50% penggunaan obat tidak tepat, sehingga diperlukan penggunaan antibiotik yang rasional untuk menghindari resistensi dan kerugian. Berdasarkan data Puskesmas Tonjong, terdapat 1.407 kasus ISPA pada balita tahun 2022. Tujuan: Untuk mengetahui kerasionalan penggunaan obat antibiotik pada pasien pasien balita terhadap ISPA di Puskesmas Tonjong. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasi non-eksperimental dengan pendekatan analisis deskriptif dan desain studi kohort, yang dilakukan melalui pemeriksaan resep dan wawancara dengan pasien ISPA di Puskesmas Tonjong. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1.407 pasien, dengan sampel yang diambil sebanyak 93 pasien menggunakan rumus Slovin dan memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini meliputi balita pasien ISPA yang tercatat di buku register rawat jalan dan mendapatkan resep obat ISPA, berusia di bawah 5 tahun, menderita ISPA dengan atau tanpa komplikasi, serta bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi meliputi responden yang menolak berpartisipasi dan responden yang meninggal. Hasil: Hasil dari rasionalitas penggunaan obat pada pasien ISPA di Puskesmas Tonjong menunjukkan bahwa 93,5% dari penggunaan obat telah sesuai dengan pedoman klinis dan tepat indikasinya, sedangkan 6,5% sisanya tergolong tidak tepat. Tingginya persentase penggunaan obat yang rasional ini menunjukkan bahwa sebagian besar pemberian obat telah mempertimbangkan faktor-faktor klinis yang relevan seperti kondisi. Kesimpulan: Pada penelitian ini menunjukan bahwa dari 1.407 pasien ISPA, 93 pasien balita dipilih sebagai sampel. Hasilnya menunjukkan bahwa 93,5% penggunaan obat sudah sesuai dengan pedoman klinis, sementara 6,5% tidak tepat. Tingginya persentase rasionalitas ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengobatan sudah mempertimbangkan faktor klinis yang relevan.

Actions (login required)

View Item