WIDIYANTI, Septi (2023) IDENTIFIKASI PENENTUAN KADAR PROTEIN PADA TEMPE KEDELAI, TEMPE BONGKREK, TEMPE GEMBUS YANG BEREDAR DI KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL. Bachelor thesis, UNIVERSITAS PERADABAN.
![]() |
PDF (HALAMAN AWAL)
COVER-SEPTI W-42119050-SKRIPSI-2023.pdf - Accepted Version Download (2MB) |
![]() |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK-SEPTI W-42119050-SKRIPSI-2023.docx - Accepted Version Download (977kB) |
![]() |
PDF (BAB I)
BAB I-SEPTI W-42119050-SKRIPSI-2023.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (934kB) |
![]() |
PDF (BAB II)
BAB II-SEPTI W-42119050-SKRIPSI-2023.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (2MB) |
![]() |
PDF (BAB III)
BAB III-SEPTI W-42119050-SKRIPSI-2023.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
PDF (BAB IV)
BAB IV-SEPTI W-42119050-SKRIPSI-2023.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
PDF (BAB V)
BAB V-SEPTI W-42119050-SKRIPSI-2023.pdf - Accepted Version Download (288kB) |
![]() |
PDF (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA-SEPTI W-42119050-SKRIPSI-2023.pdf - Accepted Version Download (1MB) |
![]() |
PDF (LAMPIRAN)
LAMPIRAN -SEPTI W-42119050-SKRIPSI-2023.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Kecukupan gizi merupakan masalah yang memerlukan perhatian khusus di negara berkembang. Upaya diversifikasi pangan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan gizi dan kerawanan pangan. Salah satu makanan tradisional Indonesia yang mempunyai kadar gizi sangat baik adalah tempe. Berbagai tempe di Indonesia dapat dibuat dengan bahan baku yang berbeda, misalnya tempe gembus yang terbuat dari ampas tahu, tempe bongkrek olahan fermentasi dari ampas kelapa serta ada juga tempe benguk yang berasal dari fermentasi kacang koro benguk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar kandungan protein pada 3 jenis tempe yang berbeda yakni tempe kedelai, tempe bongkrek dan tempe gembus. Analisis kadar protein menggunakan metode biuret dengan Bovine serum albumin (BSA) sebagai standar. Penetapan kadar protein dilakukan melalui beberapa tahap, yakni penentuan panjang gelombang maksimum hasil reaksi BSA dengan reagen biuret pada panjang gelombang 400-800 nm; membuat kurva regresi larutan BSA dengan konsentrasi (2,2; 4,4; 6,6; 8,8; 11 mg/mL). Penetapan kadar protein tempe kedelai, tempe bongkrek dan tempe gembus dilakukan dengan cara menimbang 100 gram, masing-masing tempe di blender, ditambahkan dengan 500 mL aquades, disaring, filtrat yang di peroleh disentrifus. Selanjutnya dalam labu ukur 10 mL, masukkan 5,0 mL filtrate di tambahkan larutan buffer asetat pH 5 sampai tanda. 5 mL campuran tersebut direaksikan dengan 10 mL pereaksi biuret dan di baca absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm. Hasil yang diperoleh menunjukkan kadar protein pada tempe kedelai adalah 0,64%, tempe bongkrek 0,10%, dan tempe gembus 0,05%. Dari data tersebut disimpulkan kadar protein yang paling tinggi terdapat pada tempe kedelai.
Item Type: | Thesis (Bachelor) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Uncontrolled Keywords: | protein, tempe kedelai, tempe bongkrek, tempe gembus, biuret | |||||||||
Subjects: | 600 Technology dan Ilmu Terapan > 610 Ilmu Kedokteran, Pengobatan, Ilmu Kesehatan > 615 Farmakologi dan Terapi Farmakologi > Obat-Obatan, Materi Medika; Kimia Farmasi, Analisis Farmasi, Formula Obat | |||||||||
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Farmasi - S1 | |||||||||
Depositing User: | Nidzom Muhammad | |||||||||
Date Deposited: | 10 May 2025 05:42 | |||||||||
Last Modified: | 10 May 2025 05:42 | |||||||||
URI: | http://repository.peradaban.ac.id/id/eprint/1793 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |